Selasa, 25 Oktober 2011

PEMBUATAN Nata de nana dan Nata de Watermelon


PEMBUATAN Nata de nana  dan  Nata de Watermelon


Tujuan Percobaan :
-          Untuk mengetahui cara pembuatan nata de nana  dan  Nata de Watermelon secara laboraturium dan industri kecil menengah
-          Untuk mengetahui aplikasi proses fermentasi dalam pembuatan nata de nana  dan  Nata de Watermelon

Sasaran Pembelajaran
-          Diharapkan siswa mampu untuk membuat nata de nana  dan  Nata de Watermelon yang dapat dijual ke pasaran
-          Diharapkan siswa memahami dasar – dasar kimia dan mikrobiologi dalam pembuatan nata de nana  dan  Nata de Watermelon

Teori Pengantar
            Nata de nana  dan  Nata de Watermelon adalah produk baru yang sedang dikembangkan akhir – akhir ini yang merupakan penyamaan sifat dan karakter dari  nata de Coco.  Nata jenis ini belum banyak dijumpai di pasaran karena pembuatannya yang sedikit lebih rumit serta bahan baku yang digunakan jauh lbih mahal jika dibandingkan dengan harga jualnya. Masyarakat lebih menyukai membuat sirup ataupun sari buah nenas dan semangka dari pada membuatnya sebagai nata.
            Proses yang berlangsung dalam pembuatan nata sesungguhnya adalah sama, namun ada beberapa hal yang perlu diubah agar diperoleh nata dengan kualitas yang baik.

Bahan – Bahan
-          Ekstrak Semangka 800 mL
-          Ekstrak Nenas 500 mL
-          Air Secukupnya
-          Gula Pasir
-          Urea
-          Asam Asetat 25 %
-          NaHCO3 40 %
-          Starter Acetobacter Xylinum
-          Kertas Indikator Universal
Prosedur Kerja
1.      Pembuatan Nata de Nana
-          Sebanyak  800 mL Ekstrak semangka yang telah disaring, dimasukkan kedalam panci (usahakan yang terbuat dari kaca atau Teflon atau bahan yang tidak mudah berkarat untuk menghindari terjadinya oksidasi Fe)
-          Dimasak hingga mendidih selama +  20 menit sambil terus diaduk, lalu ditambahkan gula sebanyak 10 % dan urea sebanyak 10 %, lalu dididihkan kembali hingga semua gula dan urea larut sempurna sekitar 15 menit.
-          Pindahkan kedalam wadah plastik yang telah disterilkan dengan alkohol atau NaOCl food grade atau dengan antiseptik lain (Lebih baik menggunakan etanol 60 – 70 % karena tidak beracun dan juga tidak akan mengubah tekstur makanan)
-          Biarkan hingga dingin pada suhu kamar (lebih baik biarkan selama 1 malam)
-          Kondisikan larutan dengan penambahan asam asetat 25 % atau NaHCO3 40 % hingga pH = 4, uji dengan indikator universal dan pastikan pH larutan merata.
-          Inokulasikan starter Acetobacter Xylinum sebanyak 50 – 100 mL
-          Tutup dengan plastik yang sedikit di lubangi agar oksigen dapat masuk, dan inkubasikan selama 10 – 15 hari pada suhu kamar di tempat yang disterilkan.

2.      Pembuatan Nata de Watermelon
-          Sebanyak  500 mL Ekstrak semangka yang telah disaring, dimasukkan kedalam panci (usahakan yang terbuat dari kaca atau Teflon atau bahan yang tidak mudah berkarat untuk menghindari terjadinya oksidasi Fe) dan tambahkan dengan 300 mL air
-          Dimasak hingga mendidih selama +  20 menit sambil terus diaduk, lalu ditambahkan gula sebanyak 10 % dan urea sebanyak 10 %, lalu dididihkan kembali hingga semua gula dan urea larut sempurna sekitar 15 menit.
-          Pindahkan kedalam wadah plastik yang telah disterilkan dengan alkohol atau NaOCl food grade atau dengan antiseptik lain (Lebih baik menggunakan etanol 60 – 70 % karena tidak beracun dan juga tidak akan mengubah tekstur makanan)
-          Biarkan hingga dingin pada suhu kamar (lebih baik biarkan selama 1 malam)
-          Kondisikan larutan dengan penambahan asam asetat 25 % atau NaHCO3 40 % hingga pH = 4, uji dengan indikator universal dan pastikan pH larutan merata.
-          Inokulasikan starter Acetobacter Xylinum sebanyak 50 – 100 mL
-          Tutup dengan plastik yang sedikit di lubangi agar oksigen dapat masuk, dan inkubasikan selama 10 – 15 hari pada suhu kamar di tempat yang disterilkan.

Pertanyaan
1.      Tuliskan fungsi penmbahan NaHCO3 dalam pembuatan nata
2.      Mengapa pH larutan dalam pembuatan nata harus 4
3.      Tuliskan faktor yang mempengaruhi kerja enzim kinase yang dihasilkan oleh acetobacter xylinum
4.      Tuliskan beberapa kegunaan lain dari nata de coco selain sebagai bahan makanan
5.      Tuliskan cara pembuatan NaHCO3 40 % dan 40 ppm

Senin, 24 Oktober 2011

ALKALI (IA) DAN ALKALI TANAH (IIA)

ALKALI (IA) DAN ALKALI TANAH (IIA)
Konsfigurasi Unsur Alkali
3Li          =    [He]2s1
11Na       =    [Ne]2s1
19K         =    [Ar]3s1
37Rb       =    [Kr]4s1
55Cs        =    [Kr]6s1
87Fr        =    [Xe]7s1







Konsfigurasi Unsur Alkali Tanah
4Be        =    [He]2s2
12Mg      =    [Ne]2s2
20Ca       =    [Ar]3s2
38Sr        =    [Kr]4s2
56Ba       =    [Kr]6s2
88Ra       =    [Xe]7s2







Warna Nyala

Li           =      Merah karmin
Na         =      Kuning
K            =      Ungu
Rb          =      Merah
Cs          =      Biru
Be&Mg=        Tidak ada
Ca          =      Merah/ jingga Merah
Sr           =      Ungu
Ba          =      Hijau

Kecenderungan Sifat
1.     Jari-jari atom makin kebawah makin besar
2.     Kereaktifan makin kebawah makin reaktif
3.     Sifat basa makin kebawah makin kuat
4.     Titik didih/titik leleh makin kebawah makin besar
5.     Energy ionisasi makin keatas makin besar
Kecenderungan Sistem Periodik
1.     Jari-jari atom          :   unsure seperiode makin kekanan makin kecil, unsure segolongan makin                                     kebawah makin besar
2.     Energi Ionisasi        :   Unsur seperiode makin kekanan makin besar, unsure segolongan makin                                           kebawah makin kecil
3.     Keelektropositipan:     Unsur seperiode makin kekanan makin kecil, unsure segolongan makin                                       kebawah makin besar
4.     Sifat logam, Reduktor dan Basa
                                    Unsur seperiode makin kekanan sifat logam, reduktor dan sifat basanya                                           makin kecil, unsure segolongan semakin kebawah sifat logam, reduktor dan                              basanya makin besar
Sifat Fisik Golongan IA
a.     Konsfigurasi electron valensi ns1
b.     Lunak, ringan, mudah diiris
c.     Sangat reaktif, bereaksi diudara maupun diair
d.     Fransium tdk terdapat di alam
e.     Potensial elektroda paling negative adalah lithium
f.      Pada umumnya senyawanya larut dalam air dan dapat larut dalam NH3 cair
g.     Dapat diperoleh secara elektrolisis
h.     Bereaksi dengan air menghasilkan basa dan gas H2
i.      Li mempunyai sifat yg mirip dengan Mg
Sifat Fisik Golongan IIA
1.     Konsfigurasi electron valensi ns2
2.     Keras dan titik lelehnya lebih tinggi dari alkali
3.     Reaktif, dan tidak terdapat bebas dialam
4.     Pada suhu biasa merupakan zat padat dan berwarna putih mengkilap seperti perak
5.     Titik leleh dapat berubah secara teratur karena struktur Kristal yang ada
6.     Kelarutan hidroksida bertambah dari Be ke Ba
7.     Kelarutan Kromat berkurang dari Be ke Ba
8.     Kestabilan karbonat bertambah dari Be ke Ba
9.     Be tidak bereaksi dgn air dan uap air, Ma bereaksi dgn air sedang Ca, Sr dan Ba bereaksi dgn air panas